setting

Skenario takdir-Nya : :: Refleksi M I L A D --> 'Berkurangnya jatah usiaku' ::

:: Refleksi M I L A D --> 'Berkurangnya jatah usiaku' ::


Rabbi ...... Engkau masih pertemukan aku dengan nikmat - nikmat yang begitu Engkau berikan dengan segala kecintaan-Mu yang tampa pamrih pada ku Engkau berikan kesempatan - kesempatan dan waktu untuk slalu aku gunakan untuk kembali mencuci segala kesalahan, memperbaiki pada segala ketentuan Engkau Rabbi, menjaga izzah yang telah Engkau karuniakan padaku seorang hawa,  serta menjadi pribadi yang lebih baik lagi untuk tak henti - hentinya Engkau bergerak ke arahku, mengangkat aku, memapah aku dari segala keterpurukan kekasihku ,,,, Rasulullah ,,,, Engkau adalah Sumber suri tauladan sepanjang masa hidupku,,, sepanjang zaman,,,, mampu meneladanimu dengan istiqomah serta kebenaran menurut-Nya adalah hadiah terindah yang mampu ku berikan pada-Mu, dikala kesediaan-Mu pada kami, hidup-Mu untuk kami, bahkan mati-Mu pun masih mengingat bagaimana nasib kami terimakasih untuk orang - orang terkasih dalam hidupku ,,, yang begitu berperan dengan segala kebaikan dan keburukan pada diri, karna tidak akan ada kebaikan yang hakiki berdiri sendiri tanpa tau itu salah dan itu burukMy beloved, My everything, My live, kedua orang tua ku yang tiada henti slalu memberikan segala perhatiannya demi anak perempuan seperti aku,,,, ibu ,,,, aku rindu berada disamping, di satu tempat tidur denganmu nanti ,,, ah sebeelum ada yang menemaniku tidur kelak, aku ingin tidur pulas slalu dalam balutan kasih sayang, serta belaian lembut tanganmu yang membuatku tertidur ibu ,,,, aku rindu akan nasihat - nasihat dan wejangan dari mu ketika aku berada di titik merasa hanya memiliki Allah,,, disaat dimana aku berada pada titik aku memiliki engkau, namun lidah ini kelu untuk bercerita seperti biasanya,,, tapi dibalik itu semua, aku tau engkau slalu mengirimkan do'amu untuk putrimu ini ibu ,,,,,, aku ingin menjadi sosok sepertimu,,, bahkan aku ingin melebihimu ,,,, nanti ketika aku menjadi seorang permata hatinya kelak, bidadari dunia dan akhiratnya kelak, menjadi madrasah utama dan pertama bagi anak - anakku kelak, ibu seperti mu yang tak pernah lelah menasihatiku bahkan ketika ku begitu nakalayah,,,, ah ayah aku begitu merindukan peluk hangatmu disini ,,,, biasanya ayah yang suka jail membangunkan siapapun yang ulang tahun dirumah dengan air kembang dan lilin - lilin kecil itu ,,,, aku rindu saat jail ketika ibu, candra, atau apris yang ulang tahun sampai tiba giliranmu yang ulang tahun dan engkau bersedih tidak ada yang memberi siraman jail air kembang saat itu tapi kami tahu,,,, engkau begitu menyayangi kami bagaimanapun kami.ayah ,,,,, aku begitu kagum sosok tangguhmu dalam mengimami rumah tangga ini,,,, sungguh aku ingin suamiku kelak adalah sosok yang melebihimu ,,, Amiin ya Rabb (ini salah satu do'aku ya Rabb)ayah ,,,, ingatkah dulu semasa kecil, engkau slalu bertanya padaku "tentang keinginanku", dan aku ingin melihat kalian bahagia dua adikku,,,, Apriska Kurnia Dewi F dan Dwiki Candra Tomi engkau penyemangat mbak dikala mbak putus asa disini meski aku perempuan, meski aku seorang wanita namun itulah ,,,,, aku harus kuat dan tegar,,, aku punya kalian,,, kalian sumber senyum mbak, dek rindu sosokmu apris ,,, yang suka memanjakan mbak, disaat mbak pulang, dan segala rengekanmu tentang jalan - jalan sore ^_^rindu kenakalan - kenakalan mu dan juga rindu ketika engkau berubah menjdi sosok yang dewasa, candra dan seseorang yang aku rindukan kehadirannya disisi ini kelak ,,,, semoga engkau disana baik - baik, menjaga segala apapun yang ada, 'five promise', Allah masih menggenggam segala ketentuan-Nya ,,,, tetap berusaha untuk menuju suatu hal yang lebih baikjangan letih ya untuk terus istiqomah ,,, (meski aku belum tau siapa kamu) tapi aku tau Allah mempersiapkan mu untuk menjemputku nantinya 


jadikan aku pribadi yang lebih baik, muslimah yang betul - betul menjaga kemuslimahannya dihadapan-Mu, Rabbi 



#Refleksi Diri tentang 'berkurangnya jatah kontrakku di dunia ini' 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © Skenario takdir-Nya Urang-kurai