setting

Skenario takdir-Nya : Yang paling mudah menyakiti K I T A

Yang paling mudah menyakiti K I T A

    Orang yang memiliki peluang paling besar untuk menyakiti kita adalah orang yang paling kita sayangi.

Pernah mendengar ungkapan itu?
Pernah mengalaminya?
QK pernah,, mungkin sedang mengalaminya.

Pernah nggak terpikirkan mengapa ibu kita selalu saja cerewet dengan setiap apa yang kita lakukan, atau mengapa keluarga kita selalu menginginkan kita begini dan begitu, atau juga kenapa sich pacar dan teman-teman kita selalu saja mengatur kita ini dan itu melarang kita dan mengharuskan kita melakukan yang seperti ini dan jangan yang seperti itu? Ya bener,, itu karena mereka sayang sama kita. Mereka ingin yang terbaik untuk kita, mereka ingin kita bisa dibanggakan di depan orang-orang lain yang ada disekitar mereka.

Percaya dech sama QK, kalau rasa sayang itu nggak ada dalam hati mereka, mereka pasti nggak akan mau susah-susah cerewet untuk kita. Buat apa? Cerewet itu capek loh.. Tak akan ada untungnya juga. Mereka nggak akan peduli dengan semua yang kita lakukan, toh nggak akan ada efeknya juga buat mereka. Mau kita pulang malem, mau kita nggak makan, mau kita sakit, atau mungkin kita jadi nakal, kita jadi perampok, kita jadi pecandu narkotik itu nggak akan ada pengaruhnya buat mereka. Karena mereka nggak sayang kita.

Lalu apa yang terjadi bila orang yang kita sayangi tak bisa melaksanakan apa yang kita inginkan demi kebaikannya? Kecewa. Sakit. Dan merasa nggak berguna. Paling nggak itu yang QK rasain bila orang yang QK sayang nggak mau dengerin omongannya QK.

Suatu ketika seorang teman dekat QK, yang QK tahu sebagai orang yang anti rokok selama QK kenal sama dia mendadak menghisap benda kecil berasap yang kata orang-orang nikmat itu. QK kaget, QK tanya sama dia sejak kapan dia mulai merokok? Dan dia jawab 2 mingguan.

“Kenapa?” tanya QK

Jawabannya cukup mengagetkan QK, stres.. itu katanya. Seperti apa sich masalah yang lagi dihadapinya sampai dia jadi berubah begitu? Jujur saat itu QK ngerasa sakit banged.. dan nggak berguna. Kenapa harus rokok? Apa QK sudah segitu nggak bergunanya buat jadi teman curhat sampai dia mengalihkan penghilang stresnya ke rokok? QK tahu rokok itu benda yang biasa, tapi akan jadi luar biasa kalau dia yang pakai. Kali ini rokok, lain kali apa.. minuman keras? QK juga nggak tahu kenapa bisa rasanya sungguh nggak berguna melihat dia seperti itu.. dan itu karena QK sangat sayang sama dia.

Saat yang lain, hati QK kembali di dera rasa sakit yang amat sangat gara-gara QK lihat adeknya QK dimarahin sama orang-orang dirumah. Padahal QK tahu adeknya QK nggak salah-salah amat, cuma karena semua lagi emosi aja, akhirnya semuanya jadi parah. Adeknya QK pulang kemalaman, dia sudah jelasin alasannya tapi orang rumah nggak percaya. Waktu itu adeknya QK diem dia memang selalu begitu cuma diam dan mendengarkan kalo lagi dimarahin. Tapi ternyata setelah itu dia nangis, QK sedih nggak bisa belain dia dan rasanya pengen ikutan nangis juga.

QK cuma bisa hibur dia, cuma bisa bilang .. mama, ayah, nenek, marahin dia sebenernya bukan beneran marah. Tapi mereka semua khawatir, dan itu karena mereka sayang sama adek. Meskipun memang menyakitkan disayangi dengan cara seperti itu. Lain kali jangan diulangi lagi seperti itu. QK juga yakin saat itu yang marah-marahin adek pasti juga lagi sedih karena sudah menyakiti hatinya, padahal mereka cuma terbawa emosi.





Dan sekarang, QK juga sedang merasa sakit dan nggak berguna. Kenapa? QK baru menemukan sesuatu, orang yang QK merasa dekat dengannya  mulai menjamah yang namanya minuman keras. Mulai kenal yang namanya mabok. Dan itu bikin QK sedih, sakit, kenapa dia bisa sampai seperti itu? Apa semua yang QK omongin nggak ada artinya buat dia,,,

Sudah QK bilang, jangan kenal dunia yang seperti itu. Dia jawab, dia bisa jaga dirinya.. itu janjinya. Tapi sekarang apa? Nyatanya rasa sayangnya QK nggak ada artinya apa-apa buat dia. Dan dia pun semakin jauhlah sudah,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © Skenario takdir-Nya Urang-kurai