Tentang mempersiapkan kata "I Y A"
Cukup saya meminta cinta yang hadir dengan segala kesederhanaannya, kejujuran, serta ketulusannya yang ia hanya mengenal kata "Iya" dan "tidak"tidak ingin terjebak dalam kerumitan, apalagi menikmatinya Perasaan itu amat bergejolak, terkadang menjadi sangat jelas, atau bahkan berubah menjadi sangat absurb,
Sementara beberapa orang tidak bisa mempertanggungjawabkannya, bahkan tanpa sadar hilang seketika dilupakan.
Pada kata "iya" atau "tidak" disana memiliki harapan, yang tidak begitu memiliki waktu lama untuk berfikir, menimbang - nimbang perasaan, ataupun membandingkan satu waktu pada rasa tertentu dengan yang lainnya.
Karena saya yakin, Allah tak pernah salah menempatkan dari hati yang satu pada hati lainnya,
Ketika Sang Garis takdir telah berbicara,
mudah bagi bagi Allah menyimpulkan satu rindu dari hati yang satu ke hati yang lain,
menyelaraskan impian dihati yang satu untuk digapai berjamaah di hati yang lain.
Saya percaya, Tidak akan ada kata sia - sia ,,,, tentang waktu yang saya luangkan untuk selalu memperbaiki diri, mempersiapkan diri, mengindahkan diri pada kata "iya", begitupun juga Q.S. An-Nissa mungkin ia masih mempersiapkannya Bahkan pada kata "iya" itu sendiri,
disanalah dalam rentang waktu tersebut saya berproses untuk menjadi satu kesatuan diri saya, utuh.
Pada segala hal yang tidak bisa saya dapatkan, saya meminta kepada Allah agar diberi keluasan hati untuk menerima bahwa yang saya inginkan pastilah tidak lebih baik dari apa yang (akan) diberikan oleh-Nya.
Bukankah kelak tujuan yang ingin di capai dalam proses tersebut adalah mampu mengambil hikmah ketika ada permasalahan yang di dalamnya menguatkan sakinah, mempertebal mawaddah, memperbesar rahmah, dan memperdalam berkah. Insya Allah ^_^
By : DESSY NORITA PRATIWI
Sementara beberapa orang tidak bisa mempertanggungjawabkannya, bahkan tanpa sadar hilang seketika dilupakan.
Pada kata "iya" atau "tidak" disana memiliki harapan, yang tidak begitu memiliki waktu lama untuk berfikir, menimbang - nimbang perasaan, ataupun membandingkan satu waktu pada rasa tertentu dengan yang lainnya.
Karena saya yakin, Allah tak pernah salah menempatkan dari hati yang satu pada hati lainnya,
Ketika Sang Garis takdir telah berbicara,
mudah bagi bagi Allah menyimpulkan satu rindu dari hati yang satu ke hati yang lain,
menyelaraskan impian dihati yang satu untuk digapai berjamaah di hati yang lain.
Saya percaya, Tidak akan ada kata sia - sia ,,,, tentang waktu yang saya luangkan untuk selalu memperbaiki diri, mempersiapkan diri, mengindahkan diri pada kata "iya", begitupun juga Q.S. An-Nissa mungkin ia masih mempersiapkannya Bahkan pada kata "iya" itu sendiri,
disanalah dalam rentang waktu tersebut saya berproses untuk menjadi satu kesatuan diri saya, utuh.
Pada segala hal yang tidak bisa saya dapatkan, saya meminta kepada Allah agar diberi keluasan hati untuk menerima bahwa yang saya inginkan pastilah tidak lebih baik dari apa yang (akan) diberikan oleh-Nya.
Ku terima caramu Tuhan, bahwa cinta sederhana bukan hanya ketika mata ini beradu pandang pada spektrum langit senja, melainkan bias cahaya yg justru lahir dari sepasang kelopak teduh dan menenangkan....
Bukankah kelak tujuan yang ingin di capai dalam proses tersebut adalah mampu mengambil hikmah ketika ada permasalahan yang di dalamnya menguatkan sakinah, mempertebal mawaddah, memperbesar rahmah, dan memperdalam berkah. Insya Allah ^_^
By : DESSY NORITA PRATIWI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar